Jenis Jenis Sertifikasi Juru Las di Indonesia

  • Coffeeandme
  • Dec 14, 2021

Sertifikasi Pengelasan, Jenis Welder Performance Qualification (WPQ). Profesi sebagai tukang las merupakan salah satu profesi yang bersentuhan langsung dengan berbagai proyek publik maupun privat. Sehingga, hasil kerja pengelasan juga mempengaruhi keselamatan masyarakat secara umum. Oleh karena itu seorang welder harus memenuhi beberapa standar kualifikasi profesinya.

Untuk mendapatkan sertifikasi ini, peserta juru las akan melewati pengujian yang akan dilakukan oleh pihak terkait. Antara lain, uji radiografi dan uji bending. Kemudian, pihak terkait tersebut akan melakukan pengecekan terhadap hasil las untuk menentukan apakah memenuhi persyaratan atau tidak. Bisa saja ditemukan cacat las pada pekerjaan tersebut, namun tentu masih ada cacat las yang dapat ditolerir. Nah untuk itu PT. Allpro Mirai Indonesia telah memberikan layanan jasa pembuatan sertifikat Juru Las dengan pengesahan dari MIGAS, KEMNAKER, EBTKE, BNSP dan DNV GL untuk berbagai perusahaan di industri pertambangan, perminyakan, manufaktur dan perkapalan. Dengan SDM dan kerjasama yang profesional, PT Allpro memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan kebutuhan customer.

Apabila cacat las tersebut tidak bisa ditoleransi, maka peserta tersebut perlu belajar lagi teknik las, dan mesti mengikuti kualifikasi ulang. Apabila peserta sudah berhasil lulus dari tes tersebut, maka mereka akan menjadi seorang welder atau juru las yang resmi berdasarkan sertifikasi WPQ.

Jenis Sertifikasi Pengelasan

Sertifikasi pengelasan ini memiliki tahapan / cluster tertentu. Cluster tersebut dibedakan menjadi 4, yakni 1G, 2G, 3G dan 4G. Semakin besar angkanya maka semakin rumit pula ujian sertifikasinya. Peserta yang belum pernah mengikuti sertifikasi WPQ tentunya perlu memulai dari 1. Nantinya, pembatasan pengerjaan las dapat ditentukan dari tingkat kualifikasi ini, dengan contoh peserta 2G dapat melakukan pekerjaan las tingkat 1G dan 2G, sedangkan peserta dengan kualifikasi 4G dapat melalukan pekerjaan mulai dari 1G hingga 4G.

Setiap posisi tersebut memiliki variabel penilaian yang berbeda, dan dengan sambungan las maupun material yang berbeda-beda pula. Sehingga peserta perlu mempelajari lebih banyak hal dan terus melatih kemampuannya untuk mendapatkan beberapa sertifikat tersebut.

Adapun jenis sertifikasi yang diterima oleh seorang welder dibagi menjadi 2 yaitu :

  • Jenis sertifikasi berdasarkan mesin las yang digunakan
  • Jenis sertifikasi berdasarkan posisi pengelasan

Jadi dengan adanya sertifikasi yang dimiliki ini bisa menjadikan seorang welder menerima gaji yang lebih tinggi dibandingkan juru las yang belum memiliki sertifkat.

Namun perlu Anda ketahui juga bahwa seorang welder itu berbeda dengan welder operator. Meskipun terlihat sama tapi perbedaan keduanya ada di mesin las yang digunakan.

Jadi seorang welder itu melakukan pengelasan menggunakan mesin las manual seperti GMAW, SMAW, FCAW, GTAW dan OAW, sementara seorang welding operator adalah orang yang menjalankan mesin las hanya dengan menekan tombol yang ada pada mesin las-nya saja.

1. Program Sertifikasi Welder

Program sertifikasi welder dibedakan menjadi beberapa kelas atau tahapan mulai dari awal hingga tingkat kompeten. Adapun pengelompokkannya seperti berikut ini :

Welder Kelas 1

  • Plate: 1G, 2G, 3G, 4G
  • Pipe: 1G, 2G, 5G, 6G

Welder Kelas 2

  • Plate: 1G, 2G, 3G, 4G
  • Pipe: 1G, 2G, 5G

Welder Kelas 3

  • Plate: 1G, 2G
  • Pipe: 1G, 2G

2. Tempat Pelatihan dan Sertifikasi Welder

Sementara untuk tempat pelatihan danjenis sertifikasi welder yang ada saat ini dan berlaku di tingkat nasional maupun internasional dikeluarkan oleh beberapa badan atau lembaga resmi seperti :

  • Migas
  • Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
  • Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker)
  • Sertifikat International Welder oleh International Institute of Welding (IIW).

Related Post :