Stasiun kereta Yogyakarta lebih dikenal sebagai Stasiun Tugu. Ini dirancang dalam gaya kolonialisme Belanda klasik dan terletak di Jalan Pasar Kembang, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55271. Stasiun ini terletak persis di pusat pariwisata Yogyakarta, menjadikannya salah satu objek wisata kota. ikon. Stasiun Tugu milik Daerah Operasi VI Yogyakarta. Sebagai stasiun utama di Daerah Istimewa Yogyakarta, stasiun ini menghubungkan kota ini dengan kota-kota besar lainnya di Pulau Jawa. Stasiun ini juga melayani beberapa kelas, termasuk Ekonomi, Executive Argo, serta jalur komuter lokal ke Solo dan Kutoarjo.
Yogyakarta adalah ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota yang sering disebut sebagai kota gudeg (makanan tradisional yang terkenal di Yogyakarta) adalah salah satu kota besar di Indonesia. Dalam hal jumlah penduduk, ini adalah kota terbesar ketiga di bagian selatan Jawa, setelah Bandung dan Malang. Selain itu, Yogyakarta juga dianggap sebagai ikon pariwisata Indonesia yang telah terkenal di seluruh dunia.
Daya tarik utama Yogyakarta adalah warisan budayanya. Terlepas dari budaya modernnya, Yogyakarta masih mampu mempertahankan tradisi yang sebenarnya. Setiap sisi kota selalu menampilkan kekhasan budaya Jawa, termasuk tempat wisata, situs bersejarah, dan seni, serta kuliner khas Jawa. Harga tiket kereta murah ke jogja bisa kamu lihat di Traveloka, lebih enak lagi kamu bisa booking sekarang dan bayarnya nanti loh dengan adanya fitur PayLater dari Taveloka jadi lebih mudah banget kan.
Jadwal Kereta Api Yogyakarta:
Nama Kereta | Rute | Kelas | Harga Mulai | Berangkat | Tiba |
Progo | LPY – PSE | Ekonomi | Rp125.000 | 14:45 | 23:42 |
Bogowonto | LPY-PSE | Ekonomi | Rp170.000 | 09:00 | 17:29 |
Gajahwong | LPY-PSE | Ekonomi | Rp170.000 | 18:00 | 02:43 |
Bengawan | PWS-PSE | Ekonomi | Rp74.000 | 15:26 | 00:28 |
Fajar Utama Yk | YK-PSE | Bisnis | Rp215.000 | 07:00 | 15:02 |
Taksaka | YK-GMR | Eksekutif | Rp260.000 | 08:00 | 15:42 |
Argo Dwipangga | SLO-GMR | Eksekutif | Rp285.000 | 20:57 | 04:37 |
Sancaka | YK-SGU | Ekonomi/Eksekutif | Rp105.000 | 06:45 | 11:37 |
Sancaka | YK-SGU | Ekonomi/Eksekutif | Rp105.000 | 16:40 | 21:55 |
Malioboro Ekspres | YK-ML | Ekonomi/Eksekutif | Rp140.000 | 07:45 | 15:43 |
Malioboro Ekspres | YK-ML | Ekonomi/Eksekutif | Rp140.000 | 20:45 | 03:49 |
Lodaya | SLO-BD | Bisnis/Eksekutif | Rp140.000 | 08:08 | 15:48 |
Lodaya | SLO-BD | Bisnis/Eksekutif | Rp140.000 | 20:08 | 04:15 |
Salah satu tempat wisata Yogyakarta yang harus Anda kunjungi adalah Jalan Malioboro. Lokasi ini selalu penuh dengan berbagai stand yang menjual batik dan kerajinan tangan. Ada juga sejumlah besar angkringan atau warung makan yang menjadi pilihan yang baik bagi mereka yang tertarik dengan masakan lokal. Malioboro juga merupakan rumah bagi tempat-tempat wisata populer di Yogyakarta, seperti Stasiun Tugu, Monumen 0 kilometer, Kastil Vredeburg, Pasar Beringharjo, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Di sisi timur Stasiun Tugu, Anda dapat menemukan persimpangan unik, pintu geser yang melintasi Jalan Malioboro. Ada juga beberapa rumah jaga nomor 3A dan 3B yang secara khusus disediakan untuk sepeda, becak, kereta kuda, dan pejalan kaki yang perlu menyeberang jalan.
Stasiun Tugu yang dibangun pada tahun 1887 memiliki desain yang cukup tidak biasa. Menerapkan konsep stasiun dua sisi, bangunan stasiun terletak di antara platform kereta api dan jalur kereta api. Sementara itu, bagian utama dari stasiun menghadap ke timur ke Jalan Margo Utomo, titik penting kota.
Desain unik lain dari Stasiun Tugu adalah ruang tunggu stasiun. Ruang tunggu bergaya klasik ditempatkan di dalam beranda terbuka terlampir yang disebut pendopo. Untuk menambah suasana tradisional, ruang tunggu juga dilengkapi dengan meja kayu bundar dan kursi yang biasanya diletakkan di Keraton Yogyakarta.
Selain terkenal dengan makanan tradisionalnya, gudeg, Yogyakarta juga populer sebagai kota pelajar. Julukan itu diperoleh oleh kota karena fakta bahwa seperlima dari penduduk produktif di Yogyakarta adalah pelajar. Nama “kota pelajar” juga didukung oleh sejumlah besar universitas (mencapai sekitar 150 institusi) yang berlokasi di Yogyakarta.
Selain judul “kota Gudeg” dan “kota pelajar,” Yogyakarta juga memiliki beberapa nama lain. Hingga saat ini, kota ini sering disebut dengan Jogjakarta, Ngayogyakarta, kota budaya, kota seniman, kota Bakpia, dan banyak lagi judul lainnya.